Rabu, 26 Oktober 2016

TEKNIK INDUSTRI DI INDONESIA

TEKNIK INDUSTRI DI INDONESIA





Ø    SEJARAH TEKNIK INDUSTRI DI INDONESIA

Teknik Industri di Indonesia di mulai dari Universitas Sumatera Utara [USU] Medan pada tahun 1965 dan dilanjutkan dengan hadirnya Jurusan Teknik Industri ITB Institut Teknologi Bandung pada 1 Januari 1971. Sejarah pendirian pendidikan Teknik Industri di ITB tidak terlepas dari kondisi praktik sarjana mesin pada tahun lima-puluhan. Pada waktu itu, profesi sarjana Teknik Mesin merupakan kelanjutan dari profesi pada zaman Belanda, yaitu hanya terbatas pada pekerjaan pengoperasian dan perawatan mesin atau fasilitas produksi. Barang-barang modal itu masih diimpor dari luar negeri, karena di Indonesia belum terdapat pabrik mesin. Di Universitas Indonesia , keilmuan Teknik Industri telah diperkenalkan pada awal tahun tujuh puluhan, dan merupakan sub bagian dari keilmuan Teknik Mesin. Sejak 30 Juni 1998, diresmikanlah Jurusan Teknik Industri (sekarang Departemen Teknik Industri) Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Kalau pada masa itu, dijumpai bengkel-bengkel besar yang mengerjakan pekerjaan perancangan konstruksi baja seperti yang antara lain terdapat di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Saat itu, seorang kepala pabrik yang umumnya berlatar belakang pendidikan mesin, sangat ketat dan disiplin dalam pengawasan terhadap kondisi mesin. Di pagi hari sebelum pabrik mulai beroperasi, ia keliling pabrik memeriksa mesin-mesin untuk memeriksa apakah alat-alat produksi dalam keadaan layak untuk dibebani suatu pekerjaan. Ini menunjukan bahwa pengetahuan dan kemampuan perancangan yang dimiliki oleh seorang sarjana Teknik Mesin saat itu tidak banyak termanfaatkan, tetapi merekalah yang justru memerlukan bekal pengetahuan manajemen untuk lebih mampu dan siap dalam pengelolaan suatu pabrik dan bengkel-bengkel besar. Sekitar tahun 1955, pengalaman semacam itu disadari benar keperluannya, sehingga terciptanya gagasan perlunya studi tambahan bagi para mahasiswa Teknik Mesin dalam bidang pengelolaan pabrik.

Pada tahun yang sama, orang-orang Belanda meninggalkan Indonesia karena terjadi krisis hubungan antara Indonesia-Belanda, sebagai akibatnya, banyak pabrik-pabrik peninggalan Belanda yang vakum bahkan sampai gulung tikar. Kejadian ini menjadi dorongan kuat untuk terus memikirkan gagasan pendidikan alternatif dalam pendidikan Teknik Mesin. Awal tahun 1958, mulailah diperkenalkan mata kuliah baru di Departemen Teknik Mesin, diantaranya : Ilmu Perusahaan, Statistik, Teknik Produksi, Tata Hitung Ongkos dan Ekonomi Teknik. Mata kuliah yang bersifat pilihan itu mulai digemari oleh mahasiswa Teknik Mesin, Teknik Kimia, dan Tambang. Sementara itu pada sekitar tahun 1963-1964, Teknik Mesin telah mulai menghasilkan sebagian sarjananya yang berkualitas manajemen produksi/ teknik produksi. Bidang Teknik Produksi pun semakin berkembang dengan bertambahnya jenis mata kuliah, seperti : Teknik Tata Cara, Pengukuran Dimensional, Mesin Perkakas, Pengujian Tak Merusak, Perkakas Pembantu dan Keselamatan Kerja.

 Sekitar tahun 1966-1967, perkuliahan di Teknik Produksi semakin berkembang pesat. Mata kuliah yang berbasis teknik industri mulai banyak diperkenalkan. Sistem man-machine-material tidak lagi hanya didasarkan pada lingkup wawasan manufaktur saja, tetapi pada lingkup yang lebih luas yaitu perusahaan dan lingkungan. Saat itu, di Departemen ini mulai diajarkan mata kuliah : Manajemen Personalia, Administrasi Perusahaan, Statistik Industri, Perancangan Tata Letak Pabrik, Studi Kelayakan, Penyelidikan Operasional, Pengendalian Persediaan Kualitas Statistik dan Programa Linier. Sehingga pada tahun 1967, nama Teknik Produksi secara resmi berubah menjadi Teknik Industri dan masih tetap bernaung di bawah Bagian Teknik Mesin ITB. Pada tahun 1968-1971, dimulailah upanya untuk mewujudkan Departemen Teknik Industri yang mandiri yang akhirnya terwujud pada tanggal 1 Januari 1971.



Ø    OPINI MENGENAI PERKEMBANGAN TEKNIK INDUSTRI DI INDONESIA

Perkembangan jurusan teknik industri di Indonesia terbilang cukup pesat. Dimulai dari Universitas Sumatera Utara (USU) pada tahun 1956, lalu Institut Teknologi Bandung dan sampai akhirnya saat ini Jurusan Teknik industri di Indonesia bisa terbilang sangat banyak, hampir di setiap universitas di Indonesia ini memiliki jurusan Teknik Industri. Untuk lulusannya itu sendiri, sudah banyak sekali lulusan teknik industry yang diterima diterima di perusahaan nasional maupun multinasional. Untuk lulusan teknik industri di Inodnesia sendiri tidak kalah kualitasnya juga dengan lulusan teknik industri yang berasal dari universita-universitas diluar negeri sana.