Senin, 12 Juni 2017

KEPO : Gimana Sih Taman Suropati Itu ???

Mengenal Lebih Dekat Dengan Suropati



Taman Suropati yang berlokasi di pertemuan tiga jalan antara lain Jalan Dipenogoro, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Teuku Umar ini berdiri sejak tahun 1920. Taman yang berdiri pada zaman pemjajahan Belanda ini awal mulanya bernama ‘Burgemeester Bisschopplein’ nama taman tersebut diambil dari nama Walikota Batavia yang pertama yaitu G.J.Bissop yang saat itu menjabat dari tahun 1916 sampai 1920. Awal mulanya, taman Suropati ini merupakan sebuah bukit yang memiliki tanah seperti gunung. Kemudian, bukit tersebut diratakan menjadi sebuah lapangan dan ditanami pepohonan dan bunga. Taman Suropati sendiri diambil dari nama seorang pahlawan nasional Indonesia yang bernama Untung Suropati yang lahir di Bali pada tahun 1660 dan wafat di Bangil, Jawa Timur pada 5 Desember 1706.

Taman Suropati sendiri termasuk salah satu taman yang memiliki peran penting bagi Jakarta dilihat dari sisi penghijauan karena spesies tanaman yang dimiliki taman Suropati cukup banyak. Penghijauan sendiri merupakan suatu kegiatan penanaman baik berupa tanaman tanpa bunga maupun tanaman berbunga pada lahan kosong dengan tujuan mengurangi polusi udara dan menjegah terjadinya banjir. Pengurangan polusi udara sendiri, karena sudah kita ketahui bahwa kendaraan roda empat maupun roda dua mengelurkan karbon dioksida (CO2) dan tanaman mengeluarkan oksigen (O2). Oleh karena itu, dapat terjadi timbal balik antara pengguna kendaraan dengan tanaman. Tanaman membutuhkan  karbon dioksida (CO2)  dan pengguna taman memutuhkan oksigen (O2).

Taman Suropati juga memiliki 6 monumen Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, diantaranya :
1.          Peace Harmony and One dari Malaysia
2.        The Spirit of ASEAN dari Singapura
3.         Peace dari Indonesia
4.        Fraternity dari Thailand
5.        Harmony dari Brunei Darusssalam
6.        Rebirth dari Filipina
Monumen tersebut dibuat sebagai tanda perdamaian dan keharmonisan antar sesama negara-negara yang berada di ASEAN. Dapat diartikan dari keenam monumen tersebut adalah agar sesama negara-negara ASEAN memiliki keharmonisan dan menjaga perdamaian.
           
        Taman Suropati memeliki beberapa fasilitas umum yang dapat digunakan bagi warga sekitar. Banyak warga sekitar menggunakan taman Suropati sebagai tempat terbuka hijau dengan cara berekreasi bersama keluarga atau hanya sekedar duduk-duduk santai dengan menikmati kesejukan dan melepas penat dari padatnya aktivitas ibu kota. Taman Suropati juga memiliki fasilitas tempat untuk berlatih musik dan menyalurkan bakat sebagai fotografer.



Yuk Cek Video Lengkapnya di :



By :
Kelompok Taman Suropati


Arganatha Eka Putra
Ari Nugroho
Ayunda Rahdini
Maghvira Kasminingrum
Muhammad Rizky Minardi

Jumat, 09 Juni 2017

Pentingnya Taman Suropati Bagi Pengunjung

DAMPAK DAN HARAPAN TAMAN SUROPATI BAGI PENGUNJUNG


            Taman Suropati merupakan taman yang cukup terkenal di daerah jakarta pusat. Keberadaan taman ini sangat berdampak bagi masyarakat sekitar. Bagi masyarakat sekitar dengan adanya Taman Suropati ini, masyarakat menjadi lebih aktif dalam berkomunikasi dengan satu sama lain. Hal ini dikarenakan banyaknya aktifitas seperti acara olahraga bersama yang salah satunya diadakan oleh komunitas Yoga Gembira.


Komunitas Yoga Gembira adalah sekumpulan praktisi yoga yang ingin membawa nilai-nilai yoga dan manfaatnya ke dalam kehidupan sehari-hari. Komunitas ini secara rutin menggelar pelatihan di ruang terbuka hijau untuk lebih mendekatkan para praktisi yoga dengan alam. Ini sejalan dengan filosofi yoga yang banyak mengambil inspirasi dari alam dan menghormati keragaman. Yoga Gembira pertama kali terlaksana Januari 2009 di Museum STOVIA, Jakarta Utara. Lantaran belum ada tempat tetap, sepanjang tahun 2009 Yoga Gembria dilakukan secara nomaden. Sayang, kegiatan ini sempat terhenti selama 2010, dan dimulai lagi tahun 2011 di Taman Suropati sampai sekarang.

Aktifitas lainnya yaitu acara bersama yang diadakan oleh pemerintah dan masyarakat sekitar.


Ada juga live musik yang dapat membuat suasana taman menjadi semakin meriah yang membuat taman ini tidak pernah sepi setiap harinya. Banyaknya aktifitas tersebut tidak menurunkan tingkat kebersihan di taman ini karena adanya petugas-petugas kebersihan yang senantiasa bertugas untuk menjaga kebersihan. Kebersihan ini lah yang membuat masyarakat merasa nyaman di taman ini.




Taman ini juga dapat dijadikan lapak bagi pedagang kaki lima yang dapat meningkatkan keuntungan mereka karena ramainya pengunjung di taman ini, pengunjung juga tidak perlu repot-repot berjalan jauh untuk membeli makanan atau minuman.

Akan tetapi masyarakat masih mengharapkan peningkatan dalam hal keamanan, karena ada beberapa orang yang kehilangan barang di taman ini. Bagaimanapun juga faktor keamanan sangat penting bagi kelangsungan masa depan Taman Suropati ini. Demikian adalah dampak dan harapan pengunjung yang berada di Taman Suropati dan yang terpenting dalam meningkatkan kebersihan dan keamanan adalah butuh dukungan dan kerja sama dari semua pihak untuk membangun taman ini.



By :
Kelompok Taman Suropati

Arganatha Eka Putra
Ari Nugroho
Ayunda Rahdini
Maghvira Kasminingrum
Muhammad Rizky Minardi

Senin, 05 Juni 2017

Bermacam Vegetasi di Taman Suropati

VEGETASI DI TAMAN SUROPATI




            Taman Suropati merupakan sebuah taman kota yang terletak di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Taman ini memiliki luas 16.328 m2. Secara khusus area yang ditanami tanaman hias memiliki luas 1.173 m2. Jumlah pohon yang terdapat di Taman Suropati adalah 93 pohon dari 6 jenis yang berbeda. 6 jenis tersebut adalah pohon mahoni, sawo kecik, ketapang, tanjung, bungur, dan khaya. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis pohon yang ada di Taman Suropati.
Pohon Mahoni


Mahoni (Swietania mahagoni) adalah tanaman yang berasal dari family Meliaceae. Mahoni termasuk pohon besar yang mampu tumbuh hingga tinggi 35-40 meter dan diameter mencapai 125 cm. Mahoni memiliki batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir. Batang mahoni memiliki kulit luar berwarna coklat kehitaman. Mahoni juga memiliki biji yang berwarna cokalat atau hitam.
Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% sampai 69% sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah serapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polusi di sekitarnya, lalu melepaskan oksigen yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Akar pohon mahoni juga dapat mengikat air hujan yang jatuh ke tanah, sehingga bisa menjadi cadangan air. Sifat pohon mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon ini sesuai ditanam di pinggir jalan. Maka dari itu banyak dijumpai pohon mahoni di pinggir jalan-jalan di manapun, termasuk di Jakarta.
Sesuai dengan manfaat-manfaat di atas, pohon mahoni ditanam di Taman Suropati sebagai paru-paru kota, menyerap polusi udara di sekitarnya, lalu melepas oksigen. Serta dapat menyerap air hujan dan menjadi cadangan air.
Pohon Sawo Kecik


Sawo kecik (Chrysophiliium sp) adalah tanaman penghasil buah sawo. Pohon sawo kecik mampu tumbuh hingga tinggi 25 meter dan diameter mencapai 100 cm. Buah sawo kecik memiliki bentuk seperti telur dan berukuran 3,7 cm.
Selain penghasil buah, pohon sawo kecik juga bisa dimanfaatkan batang kayunya sebagai bahan bangunan, perabot rumah tangga, ukiran, dan bahan pembuat alat music rebana. Pohon sawo kecik mampu tumbuh di daerah yang kurang subur. Pohon sawo kecik dapat berfungsi sebagai tanaman perintis dan tanaman pemulih di daerah yang kurang subur dan kritis. Selain itu pohon sawo kecik juga dimanfaatkan sebagai tanaman pelindung.
Pohon Ketapang di Tepi Jalan


Ketapang (Terminalia catappa) adalah tamanam berbentuk pohon yang rindang. Pohon ketapang dapat tumbuh hingga tinggi 40 meter dan diameter mencapai 1,5 meter. Pohon ketapang kerap dimanfaatkan sebagai pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Taman Suropati memiliki banyak pohon ketapang yang ditempatkan di pinggir taman yang berbatasan dengan jalan.
Pohon Tanjung


Tanjung (Mimusop elengi) adalah tanaman sejenis pohon yang berasal dari India, Srilanka, dan Burma. Pohon ini berukuran sedang, mampu tumbuh hingga tinggi 15 meter. Pohon tanjung memiliki bunga yang harum semerbak. Biasanya pohon tanjung ditanam di pinggir jalan.
Pohon Bungur


Bungur (Lagerstromea loudonii) adalah tumbuhan yang berwujud pohon. Memiliki bunga berwarna merah jambu. Pohon ini mampu tumbuh hingga tinggi 8 meter. Biasanya ditanam di pinggir jalan sebagai pohon peneduh jalan dan juga ditanam di pekarangan rumah.
Pohon Khaya


Khaya (Khaya senegalensis L) adalah tumbuhan berupa pohon yang masuk ke dalam family Mahogany. Pohon khaya berasal dari negara tropis di Afrika dan Madagaskar. Pohon ini dapat tumbuh sampai ketinggian 35 meter dengan diameter batang 1 meter lebih. Tanaman ini biasanya ditanam sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini menghasilkan biji yang bisa digunakan sebagai obat. Khasiat biji khaya adalah melawan penyakit yang merusak otak dan memperkuat daya ingat.
Tanaman-tanaman tersebut ditanam di Taman Suropati dengan berbagai tujuan. Sebagai paru-paru kota, penyerapan air hujan, dan memperindah wajah ibukota Jakarta ini. Taman Suropati juga memiliki fungsi sosial sebagai tempat bersosialisasi masyarakat, tempat rekreasi dan berkumpul keluarga serta menjadi alternatif tempat wisata yang tidak dikenakan biaya.




By :
Kelompok Taman Suropati
Arganatha Eka Putra
Ari Nugroho
Ayunda Rahdini
Maghvira Kasminingrum
Muhammad Rizky Minardi

Kamis, 01 Juni 2017

Berbagai Fasilitas di Taman Suropati

Fasilitas di Taman Suropati






Taman Suropati yang teletak di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat ini memiliki banyak fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung. Fasilitas-fasilitas di Taman Suropati telihat dalam kondisi baik dan terawat. Salah satunya adalah banyak terdapat tempat duduk yang terbuat dari kayu ataupun beton yang nyaman digunakan untuk pengunjung apabila ingin duduk atau sekadar istirahat. Disini juga terdapat kandang burung dara yang bisa dinikmati oleh pengunjung.












Taman Suropati juga memiliki aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung taman tersebut. Aturan-aturan tersebut terpampang jelas pada sebuah papan yang diletakkan di area depan Taman Suropati dan dilengakapi dengan ilustrasi gambar, tetapi banyak tulisan tulisan dari aturan tersebut yang hilang sehingga kurang dipahami oleh sebagian pengunjung. Hal ini harus ditangani oleh petugas Taman Suropati agar aturan-aturan tersebut dapat terbaca kembali dan dipatuhi oleh pengunjung.


Di Taman Suropati juga terdapat peta atau denah yang menggambarkan seluruh area dan letak dari Taman Suropati itu sendiri. Salah satu yang unik dari taman Suropati ini adalah terdapat 6 monumen ASEAN yang merupakan karya dari 6 seniman dari negara-negara pembentuk ASEAN pertama kali yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thaliand, dan Brunei Darussalam. 





















Tanaman-tanaman yang ada di Taman Suropati pun terlihat rapih dan terawat, sehingga dapat atau banyak digunakan sebagai tempat untuk berfoto bagi para pengunjung untuk disebarkan ke media sosial ataupun sebagai kenang-kenangan untuk diceritakan kepada keluarga atau teman-teman. Terdapat 6 vegetasi atau jenis tanaman yang terdapat di Taman Suropati ini yaitu mahoni, sawo kecik, ketapang, tanjung, bungur, dan khaya. Tanaman-tanaman ini disiram setiap harinya agar tetap tumbuh dan mengindahkan Taman Suropati itu sendiri.













Di Taman Suropati juga terdapat tempat refleksi berupa batu-batu kecil yang dibeton ke tanah. Hal ini ditujukan untuk pengunjung dapat mengingat kesehatannya dan menggunakan batu–batu tersebut untuk refleksi.



Di kawasan Taman Suropati ini pengunjung bisa memberikan saran bagi Taman Suropati agar kedepannya Taman Suropati ini bisa lebih baik lagi dalam perawatannya. Disediakan kotak kecil untuk pengunjung agar bisa memasukkan kertas yang berisi saran.


Di Taman Suropati sendiri terdapat wifi yang bekerjasama dengan operator Telkom. Wifi disini tidaklah gratis, pengunjung harus mendaftarnya lewat handphone membayar sejumlah uang dalam bentuk pulsa untuk mengaktifkan wifi tersebut. Walau begitu, ini cukup lumayan membantu pengunjung yang ingin tetap terhubung ke media sosial selagi menikmati suasana Taman Suropati yang indah.


Salah satu hal yang istimewa di Taman Suropati ini adalah terdapat arena untuk bermain musik dengan beralaskan karpet yang bermotif tangga nada agar musik yang dihasilkan bisa merdu dan tidak mengganggu pengunjung lainnya. Tentunya arena ini gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Untuk keamanan sendiri terdapat pos polisi yang berada di bagian depan Taman Suropati dekat lampu merah Taman Suropati. Hal ini dubutuhkan karena Taman Suropati merupakan salah satu taman yang banyak dikunjungi oleh warga sekitar ataupu  masyarakat yang datang dari tempat lain. Oleh karena itu, keamanan pengunujung merupakan prioritas penting agar keamanan dan kenyamanan pengunjung tidak terganggu.


Demikian fasilitas-fasilitas yang terdapat di Taman Suropati. Banyak sekali fasilitias fasilitas yang ditawarkan pengelola Taman Suropati bagi kenyamanan pengunjung. Alangkah baiknya kita juga harus menjaga fasilitas yang diberikan agar tetap rapih dan berguna juga bagi orang lain.




By :
Kelompok Taman Suropati
Arganatha Eka Putra
Ari Nugroho
Ayunda Rahdini
Maghvira Kasminingrum
Muhammad Rizky Minardi