BAB 5
MANUSIA dan
KEINDAHAN
A. KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya
bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya.Keindahan tak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun dan kapan pun dan siapa saja dapat
menikmati keindahan. Keindahan adalah identic dengan kebenaran. Keindahan
kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama
yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga
bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan
tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
a. Apakah
Keindahan itu ?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah
keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati
karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan
sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru
dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu
keindahan itu baru dapat berkomunikasi.
Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan
kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang
berpendapat, bahwa keindahan adalah
suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara
benda itu dengan si pengamat.
Ternyata pengertian dari “apakah keindahan itu”
sangatlah banyak. Karena itu dalam estetika modern orang lebih suka berbicara
tentang seni dan pengalaman estetik, karena ini bukan pengalaman abstrak
melainkan gejala konkret yang dapat ditelaah dengan pengamatan secara empirik
dan penguarain yang sistematik.
b. Nilai
Estetik
Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai
subyektif dan nilai obyektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan
nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik
dan nilai intrinsik.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda
sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat
sebagai alat atau membantu. Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang
bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu
sendiri.
c. Kontemplasi
dan Ekstansi
Konstemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk
menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk
menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini
dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian
bahwa sesuatu itu indah. Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan
dengan kreativitas, maka konstemplasu itu faktir pendorong untuk menciptakan
keindahan, sedangkan ekstansi itu merupakan faktor pendorong untuk merasakan,
menikmati keindahan.
d. Apa
sebab manusia menciptakan keindahan ?
Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/motivasi
dan tujuan seniman menciptakan keindahan.
1. Tata
nilai yang telah using
2. Kemerosostan
zaman
3. Penderitaan
manusia
4. Keagungan
Tuhan
e. Keindahan
Menurut Pandangan Romantik
Dalam buku AN Essay on Man (1954), Erns Cassirer
mengatakan bahwa arti keindahan tidak bias pernah selesai diperdebatkan.
Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantic John Keats
(1795 – 1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :
A thing beauty is a joy forever
It’s loveliness inscreases; it will never pass inti
nothingness
Dia mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah
keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke
ketiadaan. Dari sini kita mengetahui bahwa keindahan hanyalah sebuah konsep
yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk. Krena itu dia tidak berbicara
langsung mengani keindahan, akan tetapi sesuatu yang indah.
B. RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam
memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah
hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori.
Teori-teori itu adalah :
·
Teori pengungkapan
·
Teori metafisik
·
Teori psikologik
C. KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata
dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan
sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Pertentangan pun menghasilkan keserasian. Misalnya dalam dunia musik, pada
hakekatnya irama yang mengalun itu merupakan pertentangan suara tinggi rendah,
panjang pendek, dan keras lembut.
a. Teori
Obyektif dan Teori Subyektif
Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau
ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah
melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.
Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada
sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan.
Teori subyektif, menyatakan ciri-ciri yang
menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam
diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata
tergantung pada penerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa
sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang
pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda
indah itu.
b. Teori
Perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa
Yunani Kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara
kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai
kualita dari benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bagian-bagian). Hubungan
dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai
perimbangan atau perbandingan angka-angka.
- Contoh Artikel / Kasus :
Wakil Walikota Kerja Bakti
Bareng Masyarakat dan TNI
Guna mewujudkan lingkungan yang
bersih dan sehat, Wakil Walikota H.Sachrudin beserta masyarakat yang dibantu
oleh aparat Kecamatan, Kelurahan dan pihak TNI
melakukan kerja bakti bersama di sepanjang jalan Irigasi Sipon Kecamatan
Cipondoh, Sabtu (04/10). Hal ini dilakukan agar lingkungan sepanjang kali Sipon
menjadi bersih, indah dan nyaman.
"Saya berharap kali Sipon
yang selama ini tidak terawat bisa jadi bersih dan masyarakat yang berada di
sekitarnya lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan,"ujarnya saat
memantau kerja bakti tersebut.
Dikatakannya bahwa kerja bakti
ini merupakan kegiatan yang harus terus dijaga dan dipelihara secara kontinyu
karena dengan kerja bakti kita bisa saling bekerjasama, gotong royong dan
berinteraksi satu dengan lainnya sehingga akam tumbuh kesadaran yang tinggi
dari masyarakat. Kerja bakti ini merupakan sosialisasi kepada masyarakat
tentang pentingnya memelihara lingkungan yang bersih indah dan nyaman
serta membangun pola hidup bersih dan
sehat (PHBS).
Dengan menggunakan Sepeda Motor,
Wakil Walikota memantau lokasi kerja bakti
sepanjang kali Sipon dari wilayah Buaran Kec.Tangerang sampai dengan
wilayah Gondrong Kec.Cipondoh. Wakil Walikota pun turut membaur dan menyapa
para warga dan aparat serta personil TNI. Bahkan Wakil Walikota juga memberikan
apresiasi kepada pihak TNI yang turut ambil bagian dan berpartisipasi bersama
masyarakat dan apratur Pemkot melakukan kerja bakti di sepanjang kali Sipon.
Turut pula dalam kerja bakti
tersebut, satu pleton satuan polisi pamong praja (Pol PP) personil Dinas
Pekerjaan Umum (DPU) dan personil Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).
Sementara itu, salah seorang
warga Cipondoh A.Fuady (30) berharap
agar kerja bakti gabungan ini bisa dilakukan di waktu-waktu mendatang, sehingga
memberikan motivasi bagi warga masyarakat untuk lebih peduli terhadap
kebersihan lingkungannya."Terima kasih Pak, mau ikut kerja bakti sama
warga,"imbuhnya saat menyapa Wakil Walikota.
Referensi Contoh :
http://tangerangkota.go.id/wakil-walikota-kerja-bakti-bareng-masyarakat-dan-tni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar