Minggu, 01 Januari 2017

REVIEW JURNAL: A Step-by-Step Guide to Using Secondary Data for Psychological Research

REVIEW JURNAL

A Step-by-Step Guide to Using Secondary Data for Psychological Research
(Panduan Langkah-Langkah Menggunakan Data Sekunder untuk Penelitian Psikologis)


Data sekunder dapat menyediakan sumber daya metodologis yang unik dimana berguna untuk menguji masalah-masalah psikologis. Pencarian mengenai data sekunder sering dilakukan bersamaan dengan metode lain, seperti penelitian eksperimental dan klinis, dengan tujuan untuk memberikan pengujian yang sempurna teerhadap sebuah gagasan atau fenomena psikologis. Data sekunder bisa sangat berguna untuk peneliti di segala jenjang karir, termasuk mahasiswa pascasarjana dalam mencari data untuk topik thesisnya, mahasiswa baru yang mencari data tambahan untuk digunakan dalam program penelitian mereka, atau peneliti senior yang mencari data untuk mendapatkan dana hibah untuk penelitiannya.

Menggunakan data sekunder juga memperkenalkan pandangan multi disiplin kedalam penelitian psikologis, yang mana itu akan sangat membantu untuk menghindari risiko dalam segala spesialisasi. Bekerja menggunakan data sekunder juga dapat menyediakan kesempatan untuk menguji berbagai macam fenomena psikologis dan kesehatan yang ada di negara lainnya. Menggunakan data sekunder dapat mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan untuk merancang kuisioner, mengumpulkan data, dan memelihara sekumpulan data kompleks yang besar.

Kerugian dalam memanfaatkan data sekunder yaitu meliputi ketidakmampuan untuk memilih pertanyaan atau pengukuran tertentu, serta kurangnya kontrol atas waktu yang tepat dari pengumpulan data. Meskipun demikian, data sekunder menawarkan keuntungan berharga yang harus dipertimbangkan. Dibawah ini merupakan panduan langkah-langkah menggunakan data sekunder dalam suatu program penelitian.
1. Langkah pertama: Mengidentifikasi data sekunder yang sesuai dengan kebutuhan suatu penelitian
a.   Mencari dataset sekunder
Langkah pertama dalam menggunakan data sekunder adalah mencari tipe data yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan sebuah penelitian dan merencanakan penyusunan data file pribadi. Ini penting karena untuk mengidentifikasi tujuan utama penelitian karena materi yang ada dalam tipe data yang dicari akan menggambarkan tipe data yang dibutuhkan
b.   Menentukan target populasi
Ini penting untuk mempertimbangkan populasi target yang diinginkan ketika memilih data sekunder. Hal ini juga penting untuk mengidentifikasi “unit analisis” yang tepat dari target populasi untuk menjawab pertanyaan penelitin terbaik
c.    Menentukan lokasi temporal data
Penggunaan data sekunder dapat sangat bermanfaat jika ada yang tertarik dalam studi terhadap suatu peristiwa sejarah yang terjadi selama waktu tertentu
d.   Mendapatkan data dan mengelompokkannya
Hal ini berguna untuk mengidentifikasi data sekunder yang dipublikasikan oleh peneliti lain yang telah diterbitkan dan akrab dengan seluk-beluk menggunakan dataset tersebut.
2.   Langkah kedua: Membuat dataset pribadi
a.   Membuat organisasi proyek
Untuk melacak jumlah informasi yang luas yang dibutuhkan ketika menggunakan data sekunder, sebaiknya buatlah skema organisasi dari awal proyek.
b.   Membuat variabel ekstraksi
Cara yang baik untuk belajar tentang luasnya variabel yang tersedia dalam data sekunder adalah dengan mempelajari jurnal dari orang lain yang telah menggunakan data sekunder, dan hati-hati untuk membaca dokumentasi data yang termasuk panduan pengguna dan kuisioner asli yang digunakan untuk mengumpulkan data. Banyak sekali program untuk mengekstraksi data untuk perangkat lunak statsitik tertentu untuk mengakses data ynag baru dibuat dan menetapkan nilai-nilai yang hilang kedalam suatu variabel. Ini juga mungkin diperlukan untuk mengambil data dari gudang data sekunder dalam sebuah proyek untuk dibahas lagi dalam sebuah penelitian.
c.    Membuat buku yang memuat kode-kode variabel
Dengan struktur yang terorganisir dimana untuk merekam kemajuan pnelitian dan file data yang berisi varibel yang menarik, pendokumentasian variabel dalam sebuah dataset sekunder pribadi seseorang dapat dimulai. Setiap file data harus benar-benar didokumentasikan dengan memasukkan nama dataset, tanggal dibuat, daftar semua variabel dan kodel nilai hilang untuk masing-masing variabel yang jelas, dengan disimpannya kode-kode variabel tersebut membantu tim peneliti menghindari pemalsuan data dan memastikan bahwa orang lain tidak dapat menirunya
d.   Membuat struktur data sekunder
Beberapa file dapat digabungkan dengan menggunakan program software statistik, dan jika dataset tersebut disimpan dalam perangkat lunak yang berbeda-beda, file-file ini dapat diterjemahkan ke dalam perangkat lunak yang dinginkan dengan menggunakan program transfer statistic atau dengan mengambil keuntungan dari kemampuan sebagian besar program perangkat lunak statistik untuk membaca dan menulis file dalam format lain. Setelah data dalam program perangkat lunak sama, mungkin perlu untuk mempertahankan dataset tersebut untuk analisis tertentu. Sebagian besar program perangkat lunak statistik yang umum digunakan memiliki kemampuan untuk merestrukturisasi atau membentuk kembali sebuah dataset.
e.    Mengatur dataset yang besar
Dengan data sekunder yang besar dan kompleks, beberapa dataset kemungkinala adalah hasil dari penggabungan variabel yang sesuai untuk pertanyaan penelitian yang berbeda. Cara yang efisien untuk mengelola dateset ini adalah untuk membuat folder elektronik yang mewakili kategori dataset dan menempatkan setiap dataset yang relevan daam folder tersebut. Ini dimungkinkan untuk memeriksa kesalahan dalam proses coding dataset.
3.   Langkah ketiga: Membuat variabel-variabel kebutuhan
a.   Membuat variabel gabungan
Sebuah “index” dapat dibuat untuk mewakili konstruk yang menarik melalui menghitung berebrapa karakteristik atau dengan pembuatan variabel yang didasarkan pada data yang tersedia.
b.   Membuat variabel perwakilan
Variabel gabungan menunjukkan bagaimana penelitian psikologis dapat diperkaya dengan menjelajahi disiplin lintas konseptual seperti dukungan sosial.
4.   Langkah keempat: Pertimbangan statistik
a.   Missing data
Dataset sekunder, terutama dalam studi longitudinal, sering memiliki data yang hilang (missing data). Repositori data sekunder harus memiliki informasi tenatng jumlah dan lokasi dari data yang hilang di dataset. Meskipun ini adalah masalah yang tidak dapat dihindari, banyak program perangkat lunak statistic yang umum digunakan menawarkan berbagai pilihan untuk menangani data yang hilang.
b.   Memasukkan data
Prosedur untuk “imputing” nilai yang hilang nilai data telah dikembangkan yang menggunakan informasi dari data yang diamati untuk membuat titik data yang digunakan untuk mengisi nilai-nilai yang hilang.
c.    Pembobotan survei
    Karena data struktural sering berasal dari survei dengan desain sampling yang kompleks, ‘bobot’ sering dibuat tersedia untuk pengguna dari dataset. Variabel menyimpan nilai-nilai bobot untuk kasus-kasus dalam dataset harus diidentifikasi dan di-download bersama dengan variabel lainnya yang dibutuhkan untuk proyek penelitian. Program perangkat lunak statistik memungkinkan penggunaan berbagai bobot yang berbeda saat melakukan analisis deskriptif dan analisis regresi. Bila menggunakan jenis data sekunder, sangat penting untuk menjadi lebih tahu dengan jenis bobot yang tersedia dan bagaimana penggunaannya. Pembobitan dengan peneliti menggunakan kumpulan data sekunder juga bisa sangat produktif. Statistik adalah sumber daya lain yang sangat baik untuk bantuan dengan masalah pembobotan.



Berikut adalah lampiran jurnal yang telah di-review:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar