Rabu, 19 November 2014

IBD - Bab 5 (Manusia dan Keindahan)

BAB 5
MANUSIA dan KEINDAHAN

A. KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya.Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun dan kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan. Keindahan adalah identic dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
a.     Apakah Keindahan itu ?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan itu baru dapat berkomunikasi.
Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat, bahwa  keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.
Ternyata pengertian dari “apakah keindahan itu” sangatlah banyak. Karena itu dalam estetika modern orang lebih suka berbicara tentang seni dan pengalaman estetik, karena ini bukan pengalaman abstrak melainkan gejala konkret yang dapat ditelaah dengan pengamatan secara empirik dan penguarain yang sistematik.
b.    Nilai Estetik
Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
c.     Kontemplasi dan Ekstansi
Konstemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka konstemplasu itu faktir pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi itu merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan.
d.    Apa sebab manusia menciptakan keindahan ?
Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.
1.      Tata nilai yang telah using
2.      Kemerosostan zaman
3.      Penderitaan manusia
4.      Keagungan Tuhan



e.     Keindahan Menurut Pandangan Romantik
Dalam buku AN Essay on Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bias pernah selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantic John Keats (1795 – 1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :
A thing beauty is a joy forever
It’s loveliness inscreases; it will never pass inti nothingness
Dia mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan. Dari sini kita mengetahui bahwa keindahan hanyalah sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk. Krena itu dia tidak berbicara langsung mengani keindahan, akan tetapi sesuatu yang indah.

B. RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu adalah :
·         Teori pengungkapan
·         Teori metafisik
·         Teori psikologik

C.  KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Pertentangan pun menghasilkan keserasian. Misalnya dalam dunia musik, pada hakekatnya irama yang mengalun itu merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut.
a.     Teori Obyektif dan Teori Subyektif
Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan.
Teori subyektif, menyatakan ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada penerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu.
b.    Teori Perimbangan

Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka.


  • Contoh Artikel / Kasus :


Wakil Walikota Kerja Bakti Bareng Masyarakat dan TNI

Guna mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, Wakil Walikota H.Sachrudin beserta masyarakat yang dibantu oleh aparat Kecamatan, Kelurahan dan pihak TNI  melakukan kerja bakti bersama di sepanjang jalan Irigasi Sipon Kecamatan Cipondoh, Sabtu (04/10). Hal ini dilakukan agar lingkungan sepanjang kali Sipon menjadi bersih, indah dan nyaman.

"Saya berharap kali Sipon yang selama ini tidak terawat bisa jadi bersih dan masyarakat yang berada di sekitarnya lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan,"ujarnya saat memantau kerja bakti tersebut.

Dikatakannya bahwa kerja bakti ini merupakan kegiatan yang harus terus dijaga dan dipelihara secara kontinyu karena dengan kerja bakti kita bisa saling bekerjasama, gotong royong dan berinteraksi satu dengan lainnya sehingga akam tumbuh kesadaran yang tinggi dari masyarakat. Kerja bakti ini merupakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya memelihara lingkungan yang bersih indah dan nyaman serta  membangun pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Dengan menggunakan Sepeda Motor, Wakil Walikota memantau lokasi kerja bakti  sepanjang kali Sipon dari wilayah Buaran Kec.Tangerang sampai dengan wilayah Gondrong Kec.Cipondoh. Wakil Walikota pun turut membaur dan menyapa para warga dan aparat serta personil TNI. Bahkan Wakil Walikota juga memberikan apresiasi kepada pihak TNI yang turut ambil bagian dan berpartisipasi bersama masyarakat dan apratur Pemkot melakukan kerja bakti di sepanjang kali Sipon.

Turut pula dalam kerja bakti tersebut, satu pleton satuan polisi pamong praja (Pol PP) personil Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan personil Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).

Sementara itu, salah seorang warga Cipondoh A.Fuady (30)  berharap agar kerja bakti gabungan ini bisa dilakukan di waktu-waktu mendatang, sehingga memberikan motivasi bagi warga masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungannya."Terima kasih Pak, mau ikut kerja bakti sama warga,"imbuhnya saat menyapa Wakil Walikota.


Referensi Contoh :
http://tangerangkota.go.id/wakil-walikota-kerja-bakti-bareng-masyarakat-dan-tni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar